Mari terapkan kembali "Budi Pekerti & Kearifan Lokal" - warisan prilaku Nenek Moyang Berbudi Luhur (CH)

Poin Penting

Rabu, 16 Mei 2012

Curug Kawung - Nangka

Pemandangan dari jalanan setapak
Setelah sekian lama absen dari jalan-jalan, akhirnya kesampaian juga hasrat melanglangnya... Gak jauh-jauh sih jalan-jalannya. Kali ini tujuannya adalah Curug Nangka yang berada di kota Bogor. Persiapan pun dimulai. Bukan packing-packing. Tapi googling. Cari info transportasi menuju ke sana, track, waktu tempuh, dan sebagainya.
curug Kawung
Akhirnya, Minggu pagi, 20 Maret 2011, berangkat juga ke sana. Jam 7 sudah stand by di stasiun rawa buntu, mencari kereta terpagi menuju ke stasiun tanah abang. Ternyata kereta yang ada hanya krl ekonomi pukul 7.30. Tiketnya hanya Rp 1.500,- saja. 

Dari stasiun tanah abang, antri tiket kereta lagi. Kali ini kalau bisa yang langsung ke bogor. Tapi ternyata tak ada. Yang ada hanya kereta ke depok baru. Dari depok baru, ganti kereta ke bogor. Tiket keretanya Rp 5.500.

Tiba di stasiun langsung saja jalan ke depan KFC yang terletak di pertigaan tak jauh dari stasiun. Dari sini kita naik angkot 02 yang akan menuju ke BTM (Bogor Trade Mall). Dari situ, lanjut naik angkot 04 yang menuju curug. Perjalanan dari BTM ke curug kurang lebih 1 jam. Angkot ini hanya sampai di pertigaan curug saja. Untuk sampai ke pintu masuk wisatanya, bisa dengan jalan kaki atau naik ojek yang biasa mangkal di pertigaan. Cukup lumayan jauh lho dari pertigaan sampai ke pintu masuk wisata. Lebih enak naik ojeg berangkatnya utnuk hemat tenaga. Ongkos ojeknya cuman Rp 5.000 aja. Ongkos masuknya Rp 7.500 doank

Dari pintu masuk sini, pemandangan yang disuguhkan sudah sangat indah. Benar-benar memanjakan mata. Beberapa pengunjung memilih meneruskan perjalanan ke tmpat terdekat dengan curug menggunakan ojek. Saya sendiri sih memilih jalan kaki. Santai sambil memanjakan indera penglihatan ini, sesekali mengabadikan juga. Hehehehe
bebatuan terjal ke curug

jalanan dari pintu masuk sampai ke curug
Dekat pintu masuk wisata, ada papan penunjuk jalan. Tak hanya curug nangka saja yang ada di sini. Dari papan penunjuk lokasi wisata Curug Nangka terlhat bahwa ada curug lain yang terletak berdekatan dengan curug ini. Wisata yang cukup hemat. Sekali datang bisa menikmati 3 curug. Belum lagi alamnya yang indah n seger…  stt…. Tempat ini juga sepertinya tepat buat dikunjungi bareng pacar. Buktinya banyak yang datang berpasangan ke sini. Memang sih tempatnya cukup romantic.. wkwkkw.

pemandangan selama jalan ke curug Kawung
Lokasi Curug Kawung sendiri terletak dibagian hulu dari Curug Nangka. Perjalanan menuju Curug Kawung cukup melelahkan karena selain licin oleh hujan atau lembab juga jalan setapak yang dilalui memiliki kontur naik-turun. Melewati batu-batuan dan menyebrangi aliran air. Tapi semuanya terbayar deh saat kaki kita menyentuh air dan menikmati keindahannya. Airnya sangat segar… dingin… dan bening bokh.. di lokasi curug kawung ini juga, banyak monyet liar yang bekeliaran. Jadi hati-hati dengan barang bawaan deh.. daripada diambil sama si ‘monkey’.

Berbeda dengan Curug Kawung, lokasi Curug Nangka bisa dikatakan berada dalam lembah yang curam dan dibatasi tebing-tebing yang tinggi. Sayangnya… kita tidak menikmatinya dari bawah.. hanya sekadar ngintip dari atas. Cuaca saat kami pergi kurang bersahabat. Hujan rintik-rintik sudah menyapa….

Sumber : http://tongpes.blogspot.com/2011/04/curug-kawung-nangka.html
enaknya duduk2 di batu








Curug Kawung

Curug Kawung

Curug Kawung

Bebatuan di Curug Kawung
Dengan sedikit mendaki ke atas bebatuan yang cukup besar, akhirnya tiba di Curug paling akhir. Curug itu dikenal dengan nama Kawung.
Namun, sebelum mendekati curug tersebut, pengujung biasanya diminta untuk mencuci muka dan meminum airnya. Tujuannya agar bisa merasakan dingin dan segarnya air yang berasal dari dalam perut bumi tersebut.
“Ini air asli dari perut bumi. Segar dan langsung bisa di minum. Dari curug inilah, air mengalir ke curug-curug lainnya yang ada di bawahnya,” kata Rahmat.
Asal muasal curug ini diberi nama Kawung karena ketika musim penghujan, saat debit air tinggi, rintikan air dari atas air terjun tersebut akan menerpa bebatuan di bawahnya sehingga terdengar seperti mengeluarkan suara yang berbunyi wung.
“wung.. wung.. terdengar seperti kawung, kawung. Kalau airnya deras sekali, seperti aungan harimau,” ujarnya.
Apalagi, menurut Rahmat, di curug tersebut ada batu yang menyerupai bentuk wajah atau kepala harimau. Dipercayai bahwa batu tersebut merupakan penampakan dari Prabu Siliwangi. Harimau memang sering dilambangkan sebagai bentuk kekuatan dari Kerajaan Siliwangi.
Rahmat mengatakan curug ini sejak dulu dipercayai memiliki kekuatan tersendiri, yaitu orang yang mandi ataupun berendam di curug tersebut akan memiliki sifat seperti Harimau. “Berkharisma, ditakuti dan disegani. Tapi juga di sayang karena itulah sifat dari Harimau,” tambahnya.
Selain itu, ada beberapa tempat atau kejadian menarik lainnya yang saya alami selama menjelajah di tempat wisata Curug Nangka yang berlokasi di Taman Nasional Gunung Halimun Salak tersebut. Diantaranya adalah bebatuan besar yang berada di atas ketinggian, pohon kecubung yang berkhasiat untuk menjernihkan atau mengobati sakit mata, kumpulan pohon-pohon pinus yang menjulang tinggi dan kera yang bermain di sekitar curug tersebut.

Sumber :  http://rikapanda.wordpress.com/tag/curug-kawung/